Selasa, 05 April 2016

Lawang Sewu

Lawang Sewu Semarang
Lawang Sewu atau Pintu Seribu merupakan salah satu wisata sejarah yang terkenal di Semarang. Disebut Lawang Sewu karena konon pintu pintu di dalam gedung berjumlah seribu. Memang tidak main main banyaknya pintu di Lawang Sewu. Namun, bila anda ingin menghitungnya dengan tepat, maka hanya terdapat 600 daun pintu di sana. Namun, jendela jendela yang besar khas jendela bangunan Belanda yang besar bisa anda tambahkan untuk menggenapi jumlah kekurangan daun pintu tadi. Ya, secara harafiah, Lawang Sewu berarti seribu pintu, walau tidak tepat berjumlah seribu akan tetapi untuk menggambarkan betapa banyaknya pintu yang ada di dalam bangunan Lawang Sewu.
Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904. Dan tiga tahun setelahnya, yaitu tahun 1907, bangunan ini selesai dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada masa itu. Lawang Sewu ini sebenarnya diperuntukkan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS, sebuah jawatan perkereta apian swasta milik Belanda pada masa itu.
Image Lawang Sewu berakhir saat Jepang menguasai Semarang tahun 1940an. Gedung megah ini diubah fungsinya menjadi tempat peristirahatan tentara Jepang. Sedangkan di ruangan bawah tanah digunakan untuk ladang pembantaian penduduk pribumi, pemuda Indonesia dan tentara Belanda. Kekejaman tentara Jepang memang sangat tersohor dalam sejarah. Lawang Sewu adalah saksi bisu bagaimana kekejaman tentera Jepang menyiksa dan membantai pemuda pemuda yang melawan mereka.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Lawang Sewu sempat dijadikan kantor beberapa institusi pemerintah, diantaranya adalah Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang lebih dikenal sebagai PT KAI, Kantor Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Kementrian Perhubungan Jawa Tengah.
Memang sampai saat ini Bangunan Lawang Sewu sangat terkenal keangkerannya. Bahkan di sini sempat dijadikan tempat uji nyali dalam acara televisi yang diadakan oleh stasiun televisi swasta di Indonesia. Tapi walau begitu, sebagai Ikon kota Semarang, pemerintah Kota Semarang ingin menghilangkan kesan mistik gedung antik ini. Karenanya banyak event besar yang diselenggarakan di Lawang Sewu, mulai dari Fashion Show, penyuluhan, dan banyak lagi kegiatan lain demi memperlihatkan bahwa Lawang Sewu sebagai bangunan bersejarah dengan arsitektur mengagumkan daripada gedung dengan misteri yang sangat kental.
Namun image Lawang Sewu sebagai gedung paling berhantu di Jawa Tengah tidak dapat pudar begitu saja. Banyak cerita seram yang membungkus keindahan arsitektur Lawang Sewu. Cerita tentang noni Belanda yang selalu terlihat sebelum Maghrib tiba di salah satu bagian bangunan, mengenakan gaun berwarna merah. Atau cerita tentang suara suara jeritan dan tangisan yang terdengar pada malam hari dari gedung tua itu. Suara noni noni Belanda dan tentara Belanda yang dibantai dalam gedung yang terdengar dari kejauhan.
Satu lagi misteri Lawang Sewu ada di ruang bawah tanah, tempat para pemuda Indonesia dibantai. Dikurung dalam penjara jongkok yang berukuran 1 x 1 meter itu banyak pemuda dan pribumi yang meregang nyawa karena mati rasa atau kedinginan setelah direndam berhari hari di dalam bak berisi air tersebut. Atau penjara berdiri yang menjadi saksi banyak nyawa hilang karena dipenggal setelah dipenjara berdiri dan berdesakan dalam ruangan 90 x 1 meter. Padahal pada jaman Belanda, ruangan bawah tanah dahulu difungsikan sebagai saluran air, karenanya banyak air di tempat ini bahkan sampai sekarang pun ruangan bawah tanah Lawang Seru masih tergenang air sehingga harus dipompa.

Referensi : http://www.tempatwisataid.com/2638/lawang-sewu-wisata-sejarah-dan-misteri-di-semarang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar